Senin, 05 November 2007

Ketika gladiol bersemi part 1


Ketika Gladiol Bersemi merupakan sebuah drama seri televisi yang ditayangkan stasiun DAAI TV Jakarta. Diangkat dari kisah nyata pengusaha-pengusaha sukses dari keluarga Pak RT Gao yang tinggal di Taiwan. Beruntung saya bisa mengikutinya meski bukan dari awal benar. Karena banyak hal yang bisa saya ambil sebagai pelajaran dalam hidup ini.

Keluarga Pak RT Gao awalnya adalah sebuah keluarga petani yang hidup di Danau Rebung, yakni sebuah wilayah gunung bambu yang tandus dan susah ekonominya. Keluarga ini terdiri atas:

Kakek. Ia seorang yang begitu mencintai sastra sehingga berkenan memberikan pendidikan dan pengajaran bagi para tetangganya. Ia pun rajin memberikan petuah-petuah dan nasihat-nasihat bijak kepada cucu-cucunya.

Pak RT Gao. Ia seorang petani yang tekun, ulet, senang berderma dan suka membantu orang lain. Ia rela mengeluarkan hartanya untuk mereka yang memerlukan. Ia cerdas, senang melakukan riset tentang tanaman bunga dan selalu bekerja mulai dinihari dan pulang pada petang hari.

Ibu RT. Ia adalah tipe wanita yang hemat. Tidak suka berfoya-foya. Setiap pengeluaran perlu pertimbangan yang matang. Meski terkadang dianggap terlalu berlebihan, tapi sebenarnya sikap itulah yang justru bisa membuat keluarga Gao bisa eksis. Bisa dibayangkan bila ibu tidak bersikap hemat. Tentu anak-anaknya akan sulit mendapatkan pendidikan yang memadai.

Beberapa poin penting yang bisa diambil dari drama ini:

1. Sebagai seorang kakek, ia harus mampu membimbing cucu-cucunya. Baik dengan memberikan nasihat, petuah-petuah maupun praktik nyata dalam kehidupan. Ia juga bersedia memberikan pengajaran menulis dan membaca bagi orang-orang di sekitarnya. Ia teladan bagi keluarga dan masyarakat di sekelilingnya. KEBAJIKAN ADALAH PERMATA KELUARGA DAN KESABARAN ADALAH PINTU MORALITAS.

2. Sebagai seorang ayah, ia tekun bekerja. Rela berangkat pagi-pagi ke sawah dan melakukan riset untuk menambah wawasan dan mutu kerjanya. Sebagai seorang Ketua RT, ia senang membantu para tetangganya tanpa berpikir sana sini. Ia sulit menolak permintaan orang-orang yang membutuhkan bantuannya.

3. Sebagai seorang ibu, ia mendidik anak-anak maupun menantunya untuk bersikap hemat. Tidak menghamburkan uang sesuka hati.

4. Sebagai seorang anak, Ming Zong, Dong Lang dan saudara-saudara yang lain, patuh terhadap kakek maupun orang tuanya. Tidak suka membantah perkataan orang tua. Sangat hormat kepada orang tua dan teguh memegang tradisi yang baik. Mereka memiliki kebanggan terhadap keluarganya. Bangga akan kakeknya, ayahnya serta ibunya.

5. Sebagai seorang adik, mereka hormat kepada kakaknya.

6. Sesama saudara harus RUKUN dan KOMPAK, tidak saling iri satu sama lain. Ibaratnya, tidak suka berebut dari sawah yang sama. Semua masalah yang ada ditanggung bersama. Karenanya ada sebuah ungkapan yang bagus berupa: “KEKOMPAKAN SESAMA SAUDARA ADALAH SALAH SATU MODAL TERBESAR UNTUK MERAIH KESUKSESAN”.

7. Sesama saudara harus punya sikap saling mempercayai satu sama lain. Bahwa masing-masing sudah paham apa yang harus dilakukan.

8. Sebagai seorang menantu, harus bisa beradaptasi dengan keadaan mertua. Ketika mertua bersikap hemat maka merekapun hendaknya bersikap hemat. Mereka juga harus bangga dengan kondisi mertuanya.

9. Sebagai anak maupun menantu, mereka harus rela merawat orang tua ketika telah lanjut. Mereka mesti siap mental merawat lansia dikarenakan namanya lansia tentu sudah kurang sempurna lagi penglihatan, pendengaran dsb.

10. Apapun masalahnya, tentu bisa dicari solusinya selama sesama saudara terdapat KEKOMPAKAN.

7 komentar:

Anonim mengatakan...

Do you know that the drama is being shown again?

chanworks mengatakan...

Yes, I know! I've watched the drama! I think its really have many illuminations to our life!!

btw, thanks for your comment! May I know you because you don't leave any address! thanks!

Anonim mengatakan...

Wow, anda telah memberikan
kesimpulan yang baik yang
merupakan hikmah dari drama
seri ini..
Btw, saya baru sempat menonton
drama ini sekarang.
Untuk pribadi saya sendiri,
selain kesimpulan yang anda buat,
dan latar belakang keluarga saya,
drama ini kebetulan disiarkan
tetap dalam dialek Hokkian,
sehingga mengingatkan saya
pada masa remaja saya yang
bersahabat dengan banyak
pengguna dialek Hokkian...

Anonim mengatakan...

tidak juga, saya juga mengambil dari Inet tentang ini dan saya ingin share kepada orang-orang yang mungkin blm membaca share tersebut...

anyway, thanks for the comment!!!

Anonim mengatakan...

Ada yg punya soundtrack nya ga? sama drama “menebar benih kasih”? Kalau ada tolong kirim beritahu ke :
windie_nehh@yahoo.com
Makasi

Anonim mengatakan...

jadi anggota da ai friends

info di word press da ai

tq

Unknown mengatakan...

MAU NANYA DONG,SAYA KAN BARU NONTON SEKARANG,KIRIM DONG NAMA-NAMA PEMAINNYA!!!
DAN PESAN-PESAN MORALNYA 👌
Please.....