Minggu, 30 Agustus 2009
PERTANYAAN PENTING DALAM HIDUP INI
Siapakah aku?
Mwengapa aku ada disini?
Dari mana aku berasal?
Apakah tujuanku?
Sejauh apa pentingnya kehidupanku?
Kemana aku menuju?
Apa yang harus aku lakukan?
Bagaimana harus aku menjalani hidup?
Adakah buku yang mmebertahukan pengetahuan tersebut? atau selama ini kita hanya punya pijakan yang mudah goyah? Alangkah indahnya hidup ini jika kita tahu untuk apa kita ada disini dan tujuan hidup kita!
wait on this blog...
Kamis, 20 Agustus 2009
TRUST --------- BELIEVE
Kira-kira waktu kelas 1 SMP, saya pernah hampir mati. Alasannya cukup sederhana, hampir mati tenggelam. Saya memang tak pandai berenang dikarenakan tak pernah belajar gaya-gaya dari kecil. Nah,, ketika kami sekeluarga pergi berenang ke Citra garden 1, saya berusaha mencoba ke tempat yang lebih dalam kira 1,35 meter. Padahal, saya sudah sering berenang disana, tapi memang tak pernah mencoba ke tempat yang lebih dalam. Saya dengan cara berjalan mencoba ketempat lebih dalam. Ternyata, lantai tersebut landai sehingga membuat saya terpeleset. Dan, saya menyadari bahwa sedang berada dalam bahaya besar. Meronta-ronta bahkan melakukan semua upaya agar bisa keluar, namun saya hampir berpikir inilah saat terakhir dalam hidup. Lalu, untunglah tiba-tiba lifeguard datang membantu. Sejak saat itu, saya sangat ketakutan kalau datang ke kolam berenang.
Seringkali teman-teman saya mengajak untuk pergi berenang, tetapi selalu saya tolak, bukan hanya karena trauma namun juga malu donk sama cewek-cewek. Hehe... Sekitar 10 tahun berlalu, kira satu semester sebelum saya lulus, tahun 2005. Saya mempunyai banyak waktu luang, nah kesempatan itu saya ambil untuk mendaftar pada Taman Vila Meruya yang kebetulan sedang mengadakan promosi. Badan saya emang berlebihan berat kemudian dicobalah untuk berolahraga fitness yang memang ampuh mengurangi berat badan. Keangotaan berlaku untuk semua fasilitas yang disediakan, termasuk didalamnya berenang. Saya biasa hanya fitness, sauna, kemudian whirpool diakhiri dengan mandi malam disana. Lama-lama saya merasa rugi juga, karena saya tidak menikmati fasilitas berenang.
Mulailah saya mencoba melawan rasa takut. Dengan membeli kaca berenang yang cukup mahal, dimulailah pertualangan baru. Pertama-tama cukup susah karena selain malu, sayapun tidak tahu teknik yang benar, Pulang dari sana, saya mampir ke Gramedia puri untuk membeli buku berenang. Saya mempelajari setiap aturan dan teknik. Tetapi, tidaklah semudah membalikkan tangan. Diperlukan hampir 2 bulan menguasai 2 gaya berenang. Pada akhirnya saya menyadari alasan utama kenapa tidak bisa berenang adalah tidak trust pada air.
Sewaktu belajar berenang, seringkali saya tidak percaya pada air yang menopang, Berusaha mengandalkan diri sendiri, bahkan lebih parah di tempat dangkal saja saya berpikir bisa tenggelam. Ternyata setelah mendapat kata kunci yaitu harus Trust the water, saya baru bisa lancar. Kita tak akan bisa benrenang jika kita tak mempercayai dan membiarkan air itu yang membuat kita mengambang.
Itulah bedanya Trust dan Believe. Dalam bahasa Inggris kedua kata ini mempunyai makna yang sangat berbeda. Believe mempunyai arti hanya percaya tanpa ada seusatu yang diserahkan, tetapi Trust adalah tidak hanya percaya tapi ada juga sesuatu yang dipercayakan. Ambil contoh, saya mengatakan kepada anda bahwa saya percaya anda adalah orang baik. Sampai tahap ini, saya masih berada posisi Believe. Tapi jika saya tidak hanya berkata seperti itu, saya juga menyerahkan uang saya untuk anda simpan, itu namanya Trust!
Dalam hidup ini, seringkali kita mengatakan bahwa kita percaya kepada Tuhan, Namun tak ada satupun yang benar-benar kita serahkan kepada Dia. Kita hanya percaya bahwa Dia memang ada, Dia berkuasa, maha adil, bla bla bla..! Tetapi, untuk urusan pribadi, uang, dan tetek bengeknya kadangkala kita lebih percaya pada diri sendiri. Kita menganggap Dia tak usah ikut campur, cukup kita datang ke gereja seminggu sekali dan memberikan persembahan itu sudah telebih cukup. Jika kita sudah berada dalam tingkat Trust, kita akan menyerahkan semua permasalahan kepada Dia, karena memang Dia yang berkuasa. Apakah kita sudah menyerahkan segala sesuatu yang mungkin kadangkala menghambat kita untuk lebih sungguh-singguh padaNya? Mari saudara lepaskan karena Dia yang memelihara hidup kita, Dia tahu setiap detail kehidupan kita.
Sampai saat ini, tak sekalipun Tuhan membiarkan orang yang Trust padanya, Karena akhir dari hidup ini bukanlah di dunia yang sementara ini, masih ada di sana, tersimpan di ujung jalan. Mengapa kita tak bisa melihatnya? Karena terlalu terang. Yup, terlalu terang sehingga tidak dapat dilihat. Karena Yesus adalah terang itu dan surga itu terlalu suci sehingga terlalu kilap. Maukah saudara Trust him as the only one in your life, not only the number one in your life? May God give you the wisdom to understand this writing! Amenn
WATCH AND LEARN!
Jika Anda pengikut blog ini, pasti merasa heran. Mengapa? Ya, amatlah berbeda yaitu dalam hal updating post. Dahulu kok bisa satu minggu satu post, tapi beberapa bulan akhir ini cukup 1 post per bulan? Bahkan teman saya sampai menghitung berapa hari saya belum mem-posting tulisan terbaru. Saya hanya bisa berkilah bahwa memikirkan satu renungan sungguh tidak mudah.
Pada awalnya sungguh menyenangkan dikarenakan begitu banyak ide yang ada dan respon yang positif dari rekan-rekan pembaca. Tapi, lama –kelamaan sungguh susah. Ide yang tidak terfokus, waktu untuk merrenungkan ide tersebut tak banyak. Sungguh berbeda dengan berita-berita yang terus diperbarui oleh berbagai media. Ini yang seringkali membuat saya gentar. Mengapa begitu susah membagikan pengetahuan rohani saya sedangkan begitu banyak orang yang haus akan kebenaran sejati?
Menulis blog ini bukan hanya rintangan secara internal, tetapi ada juga faktor sebaliknya. Banyak juga teman gereja saya yang begitu malas dalam menambah pengetahuan Firman dengan membeli buku-buku rohani yang berkualitas. Mereka lebih suka menghabiskan waktu untuk menikmati film bahkan lebih parah mereka hanya menonton orang yang sedang berusaha memuliakan Tuhan, dan juga mulutpun berbicara, kritik-kritik berhamburan. Mungkin tulisan ini juga tidak dibaca karena terlalu panjang, tapi kalau main Facebook bisa berjam-jam, so pathetic!
Setelah hampir 2 tahun blog ini ada, saya menyadari bahwa tulisan ini tidak hadir begitu saja. Ada dorongan Roh Kudus yang terus menguatkan dan menggetarkan hati seakan-akan bertanya, “ Hidup ini terbatas, apakah engkau sudah menggunakan waktu dengan baik?” Saya hanya ingin berlutut dihadapanNya dan mengatakan, “Pimpin hambaMu yang lemah ini, kiranya Roh kudus boleh terus menuntun apa yang harus dikerjakan.”
Terakhir dan yang terpenting, saya mengucapkan terimakasih untuk setiap doa yg diberikan,saran dan kritik yang diberikan. Tanpa pembaca budiman, apalah arti tulisan ini! Soli Deo Gloria...