Minggu, 20 Juli 2008

NONTON BATMAN GRATIS

Hari ini saya dapat promosi dari bank BCA mengenai menonton gratis film Batman. Walaupun awalnya saya tidak mau nonton gratis, maunya di rumah saja, tapi teman saya, Irwan memaksa ingin menonton, jadi saya pergi juga. Sesamapinya di pur indah malli, jadinya ngantri yang tidak gratis. Irwan mengantri sementara saya ke depan memperhatikan deretan bangku sudah terisi. Ternyata sudah penuh dan terpaksa ngantri batman yang gratis. setelah dihitung, kami bisa masuk di tengah-tengah studio karena kursi tidak bisa memilih sendiri. Oh iya, acara ini cuma diselengarakan dari hari jum'at sampai minggu, 18-20 juli 2008, dan hanya satu pertunjukan jam 18.00 dan loket dibuka jam 16.00. Singkat cerita, dapatlah tiket. Film batman sangat keren, must watch it!!


Kadang-kadang saya pikir lucu juga yah ngantri untuk sesuatu. Tidak nonton film ini juga tidak apa-apa. Tidak jadi pertama yang menonton juga it's ok. Tapi, antri itu seni. Dengan antri, kita melatih kesabaran dan berjuang. Saya jadi ingat dulu ketika menonton Forbidden Kingdom, dapat tiket di K, 3 deret bangku dari depan. Teman saya mengomel, namun saya tidak. Mengapa? Karena saya yang antri dan teman-teman saya tinggal beres dapat tiket alias tidak berjuang sedangkan saya menikmati perjuangan itu bagaimana harus antri satu setengah jam.

Antri adalah cara paling baik mendidik orang, Melalui mengatri kita menahan rasa frustasi dan kesabaran. Bagaimana supaya sabar? Kesabaran itu didapatkan dari pengenalan akan Allah. Dia adalah sumber kesabaran itu.

Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia.
Mazmur 86:15

Kalau kita tidak dari mudah melatih untuk lebih sabar, maka kita akan berpendapat bahwa segala keinginan pasti terkabul, memaksakan kehendak, termasuk keinginan dalam do'a seakan-akan kita adalah Tuhan yang mengatur Tuhan juga. Aneh kan? Mari kita belajar bersabar dalam seumur hidup kita.

Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
Amsal 16:32

14 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya tidak suka antri! Ketika SMA dan kuliah, saya suka nonton. Agar tidak perlu antri, maka saya pacari penjaga loketnya yang paling cantik. Ketika bekerja saya sering naik kereta dan pesawat ke Bandung, agar tidak perlu antri, saya pacari penjaga ticketnya yang paling cantik.

Ketika pacaran dengan pacar yang istriku sekarang, kami sering menghabiskan waktu pergi nonton. Saya tidak suka antri namun antri dengan tertip karena itulah cara yang benar. Ketika antri, sering sekali ada pasangan yang menganggap dirinya pintar dan bijaksana, mereka titip saya yang sedang antri untuk membelikan ticket bagi mereka. Saya selalu menerima permintaan itu dengan senang hati, bahkan meminta upah dari mereka.

Pacar saya saat itu, saat ini saya menyebutnya istriku bilang saya SADIS dan GILA karena selalu MEMENCARKAN nomor kursi dari pasangan-pasangan yang titip itu. Saya selalu membela diri dengan menyatakan, orang-orang yang titip itu akan mendapat pelajaran dari kejadian itu. Nitip? Cuman dua kata, “Biar Rasa”

apabila saya sedang antri, sebaiknya anda jangan coba menyela, sebab saya akan mempermalukan anda.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Anonim mengatakan...

hehehehe.....seru juga nih...nitip ticket ma brother hai hai
walaupun di pencarin ma pasangan sapa tau malah dapet temen sebelah yang cuaaaakkkkkeeep...ekekkeke

-love is power -

Anonim mengatakan...

Kalau saya walaupun tidak suka mengantre, saya akan tetap antree sampai dapat giliran.

Antreean akan saya siasati dengan datang lebih awal atau lainnya.

Anonim mengatakan...

Suatu hari saya pernah nganter temen ke Puskesmas untuk mengurus rujukan buat periksa mata. Waktu itu baru jam 8.30 tapi antriannya udah banyak banget. Temen saya dapat nomor antrian pendaftaran 56, sementara pelayanan di loket pendaftaran baru sampai nomor 27. Berarti bakal lumayan lama nunggunya. Saya lagi asyik mengamati para pengunjung (meliputi pasien, pengantar pasien, maupun orang-orang yang berkepentingan dengan puskesmas), ada kakek-kakek yang sibuk batuk2 (kasihan sekali. Saya bertanya-tanya, dmn keluarganya krn dia dtg sendiri), seorang balita yang digendong ibunya dan terus2an menangis, sampe akhirnya saya melihat seorang ibu berbaju perlente (dandanannya terlihat terlalu 'keren' untuk mengunjungi puskesmas), dia langsung menyeruak antrian dan tampak berbicara dengan seorang pegawai puskesmas yang mengurusi pendaftaran. Ternyata mereka saling kenal. Dan stlh berbicara beberapa saat, si petugas manggut2 dan langsung memberi berkas data pasien (dan itu berarti dia tidak harus antri seperti kami), dan tidak sampe 10 menit dia sudah dipanggil masuk ke ruang periksa. Hebatnya lagi, dia tidak merasa bersalah sedikitpun sudah 'menyerombol' antrian dan tidak satupun dari kami yang menegurnya... Dia bahkan (menurut saya dan teman saya) dia terlihat bangga karena nggak harus antri. Saya dan teman saya cuma saling berkomentar bahwa tindakannya sungguh tidak 'terpuji'. Bagaimana dengan pasien lain yang rata-rata adalah masyarakat kecil yang sudah datang lebih awal, dengan menahan sakit, tapi malah di dahului oleh seseorang yang memiliki 'koneksi'? Kalau sudah begini, siapa yang salah? Si ibu itu atau petugas puskesmasnya?
Semoga temen2 Sabda space nggak ada yang punya sifat kayak ibu-ibu tadi...

Tuhan Yesus memberkati kita semua!

noni_jc

Anonim mengatakan...

Noni, hanya antri, hanya disela. Bagi sebagian orang itu masalah kecil, namun bagi saya itu masalah prinsip, itu sebabnya untuk orang-orang demikian saya tidak kenal kompromi. Bila saya menghadapi masalah seperti kamu, maka saya akan meneriaki ibu itu sebagai tidak tahu diri.

Dan saya akan membujuk pengunjung lainnya agar ibu yang balitanya menangis itu mendapat giliran dulu, sedangkan kakek itu walaupun terbatuk-tabuk, dia harus tetap antri karena penyakitnya tidak darurat.

Ketika antri untuk berobat, berilah peluang kepada anak-anak yang panasnya tinggi untuk mendapat pelayanan dulu.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
»

Anonim mengatakan...

Dear Om Hai-hai...
Aku udah teriak kok om, tapi dalam hati...hehe... Nggak gentle banget ya?
Moga-moga lain kali aku bisa 'tegas' kayak om Hai-hai...
Eh, pernah juga sih ngomelin orang gara2 nyerobot antrian waktu isi bensin di SPBU. Tapi abis itu malah diomelin adikku. Dia bilang : "Ah, kamu ini emang galak!"
:-(

noni_jc

Anonim mengatakan...

Entah kenapa selalu ada perasaan tidak enak saat ribut soal ngantri, terutama ngantri ATM. Pernah suatu kali saya ngantri, orang di dalam ATM berlama-lama ria, orang dibelakang saya marah, sambil negtok2. Selang berapa waktu kemudian orang di ATM keluar (2) orang dan keduanya ngomel-ngomel ke ane.Selain itu memang banyak yang seenaknya nyosor terutama ibu2 sih dalam kasus saya

Sejak itu udah paham kalo maen di ATM mesti preman nih, kalo gak pada slonong ria semua. Sampai sekarang saya selalu protes kalo ada yang nyelak, banyak yang udah salah pada ngotot..kesel suekali, gak enak rasanya ribut2, tapi kebenaran tetaplah kebenaran, suka atau tidak..Betul!?

*Shallom4Ever@all
»

Anonim mengatakan...

Dear Om Hai-hai...
Aku udah teriak kok om, tapi dalam hati...hehe... Nggak gentle banget ya?
Moga-moga lain kali aku bisa 'tegas' kayak om Hai-hai...
Eh, pernah juga sih ngomelin orang gara2 nyerobot antrian waktu isi bensin di SPBU. Tapi abis itu malah diomelin adikku. Dia bilang : "Ah, kamu ini emang galak!"
:-(

noni_jc

Anonim mengatakan...

Ketika menghadapi BAJAI (manusia tukang nyelonong), berlakulah cerdik noni dan nosid, provokasilah orang-orang lainnya untuk ikut ngomel. Setelah ikatan ngomel terbentuk barulah tegur orang itu. Jangan omeli dia, namun permalukan dia dengan kata-kata yang pedas namun sopan. Misalnya, "Maaf, bu, ibu harus antri, karena kami semua yang antri juga sedang terburu-buru!" Biasanya ketika mendengar kalimat demikian orang orang yang lain akan ikut mendukung.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Anonim mengatakan...

Thx buat saran om Hai-hai dan 'prosedur penggunaan' saran tsb..hehe...
Moga-moga aku berkesempatan mempraktekkan dengan baik dan benar, shg orang yang nyelonong bisa memetik pelajaran dan kapok..hehe...

Tuhan Yesus memberkati..
noni_jc

Anonim mengatakan...

Paling jengkel klo lagi antri beli bensin. Udah panas2 antri, eh, ada orang kampungan yang tebel muka, datang belakangan tapi naruh motor di depan sambil pura2 buta maksa masuk antrian. Lebih kesel lagi klo petugas SPBUnya ga berani ngambil tindakan tegas dengan menyuruh beliau-beliau ini antri dari belakang, alhasil dia duluan deh yang dapat bensin.

Sebenarnya klo ak sih ga masalah karena ak biasanya negor si muka tembok sambil naikin alis dan monyongin bibir, ga lupa sekalian nyemprot petugas SPBUnya yang mental tempe. Ga menghargai orang banget sih, udah antri kepanasan tapi haknya direbut seenaknya.

Ugh, pokoknya paling sebel ma org yg suka main serobot klo antri.

Setuju ma Nosid, kadang kita mesthi jadi preman klo antri :p

Anonim mengatakan...

Hari ini pergi sama teman dekat yang ulang tahun. Saya janji traktir nonton dan makan. Waktu liat poster the Dark Knight di Djakarta Theatre, saya pikir film horror. Akhirnya saya dan temen saya males nonton. Eh, saya baca di koran, ternyata film ini rekor penjualannya memecahkan rekor Spiderman-3 yang sensasional. Dalam seminggu pertama Spiderman-3 meraup 4 jutaan US dolar sementara the Dark Knight sampai hampir 7 jutaan dolar. Hingga saat ini berbagai bioskop di US selalu 100% sold-out tiketnya untuk the Dark Knight. Katanya mungkin karena Heath Ledger factor. Maybe so...

Soal ngantri, waktu dulu kuliah, ruangan saya ada di lantai 13. Tapi karena lift sering lelet dan dalam rangka latihan fisik, saya sering naik tangga, akibat ngga sabar ngantri. Tapi sekarang, saya punya keasyikan sendiri waktu ngantri karena sambil mengamati orang2. Mulai dari yang sama2 ngantri, penjaga pintu, penjual makanan, apa aja saya amati, mencoba menebak kehidupan orang2 itu. Kadang ajak orang ngomong, tapi bukan buat nitip. Dan surprise, banyak orang mudah diajak bicara.

Coba amati di tempat umum, banyak orang sibuk sendiri sama gadget2nya, HP, iPod, email, dll. etc. Jadi kepikir apa iya teknologi bikin menjamin hidup jadi lebih enak? Kenapa manusia jadi memberikan diri terisolasi benda buatannya sendiri? Kira2 kalau Tuhan Yesus hidup di jaman sekarang, apa yang akan Dia lakukan dengan gadget2 itu yah?

ladyofsuwana mengatakan...

Hi

wah enaknya ntn gratis..g ntn Batman di hari itu juga..tapi pakai bioskop yg ga terima bca haha
jadi tidak ada efek antrinya deh karena yang ada malah agak sepi row antrinya hehe

setuju bgt,,terkadang dgn mengantri itu adalah menguji kesabaran kita yg di dunia sekarang makin lama makin semakin memudar ^_^

ngomong2 about
Batman-The Dark Knight
bagus seh,,superhero yg kali ini benar2 beda--sisi manusianya ada bgt,,menunjukkan dia enggak sekadar superhero yg punya hati ^_6
PS:lucunya Batman bisa digigit anjing,,mobilnya rusak dan hancur,serta pada saat adegan dia tanpa ragu memilih nyelamatin Rachel--wow Batman yg benar2 implusif disini sama saja kayak manusia,,jauh bgt dari istilah superhero yg bisa memakai rasional dan logika hahaha
tapi kenangan Batman g waktu era michael keaton,val kilmer,george clooney..semakin hilang dan tenggelam digantikan dengan Christian Bale..
(tapi relakah diriku kalau kenangan masa kecil dengan superhero idola yaitu si Batman jaman dulu-menjadi semakin memudar hahaha)

nice posting,,keep up the good spirit with Jesus Christ ^_^

nice psoting

Anonim mengatakan...

buset dah!! menurut g, batman ini lebih gelap. Tidak ada keanehan, batman tuh beda ama superhero lain. Jadi wajar aja bisa digigit anjing. liat aja, awal2 dikasi liat suka ngantuk kalau kerja. Bagi g, batman tuh superhero yg manusiawi bener. tp jeleknya, ks kesan, org kaya aja yang bs jd superhero.. ok!!