Pada awal tahun ini, saya memutuskan untuk memulai usaha Trading saham ( Blog tentang catatan trading saya bisa dilihat pada tautan ini http://investasisahambaik.blogspot.co.id/ ) Sebuah langkah baru dalam hidup saya, belajar mandiri dan mengikuti passion tidak mudah tapi menyenangkan pada akhirnya. Saya yang biasa kerja dalam kantor, mendapatkan gaji rutin tiap bulan kini harus mandiri mencari uang dan punya waktu bebas untuk menikmati waktu dan juga dunia ini. Punya waktu juga untuk bersama orang-orang yang saya sayangi dimana ketika bekerja, waktu dan tenaga amat terkuras.
Salah satu yang saya alami dan mengerti yaitu pengalaman saya bersama peliharaan yaitu anjing yaitu ke-2 anjing saya yang baik dan setia yang bernama Hitam dan Chocky, yang memberikan kasih kepada anggota keluarga. Mereka amat senang dan suka berada di halaman rumah. Ketika itu, saya juga sedang berusaha menghabisi buku-buku yang belum terbaca selama ini karena keterbatasan waktu. Halaman rumah menjadi tempat ideal untuk membaca karena adem dan sinar matahari yang membuat enak untuk membaca. Lalu muncul perasaan selama ini yang belum saya rasakan. Rasa syukur untuk alam yang adalah ciptaan Tuhan, Merasakan semuanya seperti angin sepoi-sepoi, burung-burung yang berkicau dan juga tiba-tiba anjing yang tiba-tiba datang mendekat untuk melihat-lihat sekeliling. Ini adalah anugerah yang begitu luar biasa. Seringkali kita tidak menyadari bahwa melalui alam sekitar ini kita bisa merasakan begitu banyak berkat Tuhan. Adakah yang bisa merancang alam ni sebegitu dahsyat, indah dan menarik? Di zaman ini pengaruh televisi , gadget, mainan, dan beberapa alat hasil kemajuan zaman sehingga kita melupakan pemberian Tuhan yang paling dasar yang bisa dinikmati semua orang yaitu alam ini. kita bisa bermain bersama di alam ini seperti zaman dahulu ketika zaman ini terlalu individual. Sharing komunikasi dan saling berbagi ketika bertemu orang di alam yang nyata ini. Terima kasih Tuhan untuk kesempatan merasakan anugerah umum yang begitu khusus ini!
Kamis, 16 Juni 2016
Kamis, 02 Juni 2016
KEREN NYA JOKOWI
Ada yang bertanya tentang pengeboman di MH thamrin yang baru belangsung ketika itu dan tentang periswtiwa-peristiwa yang lain. Ketika ditanyai mengenai kejadian teroris di Jakarta ternyata Jokowi menjawab dengan cara unikyaitu bahwa ketika peristiwa terjadi, Jokowi tidak diizinkan polisi untuk datang ke lokasi, dan Jokowi pun memerintahkan untuk dia boleh kesana, tapi tetap dilarang, Makanya dia binggung yang presiden siapa, sudah seharusnya perintah presiden dilakukan, kontan saja lucu kejadiannya Ada juga yang menanyakan apakah Jokoowi tahu jika kadangkala dihina oleh netizen dan haters, beliau mengatakan dia juga memantau MedSos. He knows, tapi dia menganggap itu sebagai hiburan karena presiden juga butuh hiburan Luar biasa presiden kita!
Saya belajar banyak dari Beliau, tidak cepat marah, tetap terus bekerja , bahkan bekerja dengan giat. Kadangkala kita suka menganggap serius terhadapa tuduhan yang ditujukan kepada kita padahal kita tahu, jika itu tidak benar, ya tidak perlu ditanggapin dengan serius. Saya bangga dengan kinerja Pak Jokowi! Tetap Bekerja untuk memajukan Indonesia, Pak @jokowi !
Jumat, 11 Maret 2016
KETIKA MARAH
Itulah yang terjadi pada Kristus yang tertuang dalam injil Yohanes 2 : 13-16, Kristus marah dan bertindak seperti orang yang gila sebelum Dia akhirnya menjelaskan segala tindakan tersebut. Marah karena Bait Allah dikotori dengan tindakan jual beli dengan mengotori Bait Allah. Padahal Bait Allah adalah tempat yang kudus, tetapi telah kehilangan maknanya karena perdagangan. Seringkali kita menganggap marah itu tidak perlu, pada satu titik marah boleh saja asal dengan tujuan yang jelas. Marahlah jika itu tindakan terakhir setelah menasehati dan menegur. Marah jangan disertai dengan tindakan fisik tapi dengan tujuan supaya orang tersebut bisa lebih baik. Marah jangan tentang pribadi orang tersebut, lebih kepada tindakannya.
Akhir-akhir ini, Gubernur Ahok sering dibilang pemarah. Menurut penulis, tidak apa-apa asal dia menegur untuk menyatakan kebenaran dan tidak serta merta untuk tiap kali. Marah itu hal yang lumrah. Marah karena carut marut penguasa terdahulu dalam menjalankan pemerintahan dan untuk membangunkannya perlu dengan caraq yang diluar kebiasaan, mungkin ketegasan dan terlihat keras. Jadi marahlah jika itu perlu dan ini merupakan tindakan terakhir setelah upaya lain sudah dilakukan.
Langganan:
Postingan (Atom)