Saya suka memainkan game coin dozer yang bisa diunduh dengan
gratis di PlayStore. Game ini seperti
meja dimana ada koin-koin yang kita tuang dari atas untuk didorong umtuk masuk
kembali kita dapatkan, biasa game ini sering kita liat di Fun city J . Cukup adiktif dan
mengasyikkan karena bisa dipakai untuk
mengisi waktu kosong. Ketika kita diberi koin dan diberi tujuan supaya koin
masuk e tengah tapi kadang-kadang koin nya kegeser ke sampan dan menjadi
hilang, bahakan bukan hanya koin tapi juga hadiah-hadiah spesial yang
diberikan. Ketika berbagai hadiah dan koin hilang maka suara “boo”
seperti menghina dan mengatakan itu seharusnya kamu bisa selesaikan, tapi pada
kenyataan pasti akan hilang juga dan kegeser juga ke kiri dan kanan karena
terdesak koin & hadiah yang baru.
Ini juga sering terjadi pada hidup kita. Take it for granted,
sebuah pepatah dalam bahasa inggris yang berarti memperoleh seperti itu s
udah
punya kita. Kita merasa layak atas hidup ini, padahal hidup ini adalah anugerah
pemberian dari Tuhan. Tanpa Dia, kita tidak bisa ada disini memiliki yang
mungkin sebenarnya hanya dipinjamkan untuk kita gunakan untuk kemuliaan dia.
Kalu kita kehilangan sesuatu setelah berusaha yang terbaik dan memang bukan itu
kehendak Dia, biarlah kita rela melepaskannya. Saya percaya pasti Tuhan Yesus
menyediakan jauh yang lebih baik
daripada yang kita inginkan.
Ketika kita makan roti maka ada sekitar 1000an orang
dibelakang hingga roti itu sampai ke tangan kita. Ada yang menanam gandum,
membuat pupuk, pabrik roti, plastic pembungkus, gula, tepung, yang menjual, dan
lain-lain. Ini contoh sederhana dimana kita tidak bisa menerima begitu saja.
Ada sesuatu yang menolong kita hingga kita bisa disini sehingga kita harus
berpikir bahwa hidup ini bukan tentang diri kita saja dan ya sudah mari kita
jalanin hidup saja, tetapi ada suatu tujuan yang mulia dibalik semua ini.
Karena hidup ini adalah anugerah, bukan karena terjadi
seperti begitu saja dan merasa kita layak dan berhak melakukan apa saja
terhadap hidup kita, maka harus melakukan yang terbaik kepada pencipta yang
memberikan tujuan yang terbaik dalam
hidup kita. Jika kita mengerjakan yang
hal-hal yang jahat dan menjadi batu sandungan
bagi orang lain, itu harus dipertanggungjawabkan di akhir hidup.
Alangkah mengerikan dunia ini jika pada akhirnya tidak ada neraka. Orang akan
berbuat seenaknya sendiri dan dunia ini
semakin kacau. Justru di dunia ini kita harus memancarkan kasih dan terang
Kristus supaya makin orang mengenal Dia yang memberikan anugerah dan bukan
karena apa yang kita “telah” dan “akan” lakukan untuk keselamatan diri di
akhirat. Jadi marilah kita menghidupi
hidup ini dengan melakukan yang terbaik!