Sekali-kali ini saya mau cerita tentang ekonomi Indonesia yang sungguh menarik
untuk dibahas. Ekonomi Indonesia pertama kali dalam sejarah dimana BBM
tidak disubsidi lagi oleh pemerintah. Tindakan ini memberikan
keleluasaan besar untuk pembangunan infrastruktur kira-kira sebesar 290
triliun. Uang yang selama ini dipakai untuk dibakar dan sekarang bisa
dipakai untuk kemajuan bangsa. Dengan pembangunan infrastruktur yang
cepat dan terarah sudah pasi ekonomi bisa merata dan diharapkan
tercapainya percepatan.
Salah satu infrastruktur yang bisa
dirasakan dalam waktu dekat ini adalah tol laut. Pelabuhan new port ( Kali baru) di
tanjung priuk yang dibangun diatas laut diharapkan sudah memberi efek
yang baik dan menyusul 4 pelabuhan besar lain : Medan, Surabaya,
Makasar, Sorong. Dengan pelabuhan yang besar maka Kapal laut besar, misalnya Panamax, yang
selama ini tidak bisa berlabuh di Indonesia, sudah bisa masuk dan
membawa barang-barang impor dan ekspor lebih cepat. Misal : Iphone akan
lebih cepat diterima disini dan tidak hanya menunggu dari Singapura.
Disatu
pihak, pemerintah jokowi juga memberikan terobosan Penyertaan Modal
Negara kepada BUMN. Dengan hal ini, diharapkan BUMN bisa lebih maju dan
ekspansi sehingga dapat memberikan banyak manfaat bagi pertumbuhan
ekonomi. Ada juga pelayanan Investasi satu pintu yang membuat kemudahan
berinvestasi. Mudah-mudahan asing bisa mudah berinvestasi karena selama
ini biang kerok permasalahan adalah lamanya birokrasi.
Kekurangan
yang saya rasa beberapa diantaranya pengejaran pajak. Rakyat kali ini
merasa pemerintah seakan-akan mengejar setoran dengan berbagai macam hal
sedangkan dampak pajak yang dibayarkan masi sedikit. Masih banyak
tindakan korupsi yang merugikan negara dan rakyat sudah bosan melihat
hal-hal ini. Jokowi harus punya ketegasan mengenai masalah hukum dan
korupsi. KPK sampai sekarang dilemahkan dan tidak berdaya menghadapi
koruptor setelah kasus Polisi versus KPK. Berikutnya adalah Jokowi amat gemar memberikan posisi jabatan posisi penting di BUMN kepada tim suksesnya. Memang mereka tidak dapat posisi dalam bagi-bagi kue di kementerian tetapi apakah dengan memberikan mereka posisi misalnya komisaris di BUMN bisa meningkatkan kinerja perusahaan atau mendapat gaji buta dan numpang nama. Ini masih butuh waktu untuk menduga hal ini.
Hal lainnya pelemahan
rupiah. Ini dirasakan setelah dolar yang menguat karena semakin
membaiknya perekonomian Amerika. Orang-orang yang dulu berinvestasi di
emerging markets berangsur-angsur melarikan dana ke negeri paman Sam
karena melihat adanya perbaikan ekonomi disana ditambah banyaknya
spekulan yang mencoba mencari untung dalam kondisi demikian.
Dengan
berbagai macam kesusahan tadi, bukan menyebabkan kita pesimis. Justru
kita harus optimis melihat ekonomi negeri sendiri. Index bursa Indonesia
terus memecahkan rekor tertingginya yang membuktikan semakin membaik
ekonomi sini. Maju terus ekonomi Indonesia!