
Saya memandang filosofi ini
amat terpakai dalam kehidupan kita sehari-hari. Service atau pelayanan amat
memegang peranan. Perusahaan pada dewasa ini tidak hanya menjual produk tapi
juga pelayanan kepada customer juga amatlah penting. Kekurangan barang kadang
bisa diimbangi dengan pelayanan yang cepat, ramah, serius menanggapi keluhan.
Dalam kehidupan, orang yang bernilai adalah orang bermanfaat bagi orang lain. Dengan
demikian, orang dituntut melayani sesamanya dan tidak hidup untuk dirinya
sendiri. Saya amat sering tersentuh dengan tayangan Kick Andy di MetroTv. Satu
program yang amat bagus. Ternyata di bumi Indonesia, masih banyak orang yang
punya hati bagi yang lain.
Memang melayani amat capek,
seakan-akan pihak lawan - yang dilayani- cuma menunggu apa yang kita lakukan.
Tapi sadarilah, tanpa service, sebuah game takkan dimulai. Tanpa sebuah
service, kehidupan ini takkan dimulai atau berjalan ditempat. Dalam service,
kita diajarkan untuk menahan ego, untuk aktif memulai, dan terlebih kita yang
memegang komando bahwa mau dibawa kemana "game" ini.
Kita melayani karena Kristus
terlebih dahulu melayani kita. Kristus yang telah memulai hidup baru kita.
Siapakah kita hingga boleh melayani Kristus? Jadi marilah kita tetap giat
melayani, merendahkan diri untuk demi majunya kehidupan yang lebih baik
Everyone you meet is Jesus in
disguise - Mother Teresa