Kereta Api Indonesia memang setali tiga uang dengan permasalahan yang ada di State-Owned Enterprises alias BUMN Indonesia :)) pada umumnya. Manajemen berantakan, sarat korupsi, pelayanan setengah hati, dan masih banyak juga masalah lainnya. Tapi, itu semua berubah ketika Ignatius Jonan masuk jadi CEO PT KAI sejak 2009. Sekarang KAI sudah amat membanggakan, singkat cerita Starbucks aja berani buka gerai di Stasiun Gambir. Itu yang membuat saya memncoba mempelajari orang sakti ini dengan membeli buku biografinya.
Saat ini saya hanya ingin membagikan renungan yang saya dapati dari buku tersebut yang amat bagus dan mengharukan :').Jonan amat suka membagikan renungan untuk membangkitkan semangat bagi anak buahnya. Renungan ini bertemakan tentang kepedulian seorang ayah. Silakan menikmati
Ada sebuah kisah dari Spanyol.
Sang anak laki2 yang lari dari
rumah. Sang ayah mencarinya selama berbulan-bulan tanpa hasil.
Akhirnya, sang ayah memasang iklan di sebuah surat kabar ibukota,
berbunyi: ”Paco sayang, temui aku di depan kantor surat kabar ini, jam
12 siang, hari Sabtu. Maafkan ayah, dan semuanya sudah aku maafkan.
Aku mengasihimu. Ayahmu.”
Di hari Sabtu itu, ada ratusan orang
bernama Paco yg dating ke lokasi itu . Ternyata mereka adalah anak2 yg
mencari Kasih Sayang dan Pengampunan dari ayah nya.
Statistik
mengatakan bahwa orang-orang yang kehilangan kasih dari ayahnya akan
tumbuh dengan kelainan perilaku, kecenderungan bunuh diri yg lebih
besar, dan bisa menjadi kriminal yang kejam. Menurut sebuah
penelitian , 70% dari penghuni penjara dengan masa hukuman panjang
sampai seumur hidup adalah orang-orang yang bertumbuh tanpa Kasih Sayang
Ayah.
Hai... Para ayah, Ternyata anda dirindukan dan sangat dibutuhkan oleh anak-anak Anda. Jangan habiskan seluruh energi dan pikiran di tempat kerja, sehingga
waktu tiba di rumah para ayah hanya memberikan sisa-sisa energi &
permasalahan di pekerjaan. Peluk anak-anak Anda, dengarkan cerita mereka, ajarkan Kebenaran & Moral. Dan Anda tidak akan menyesal, karena anak-anak Anda akan hidup sesuai jalan yang Anda ajarkan & persiapkan.
Satu orang Ayah yang Penuh Kasih akan jauh lebih berharga daripada 100 guru di sekolah. (George Herbert)
Selamat menjadi teladan!
Senin, 31 Maret 2014
Senin, 03 Maret 2014
THE LOVE OF GOD
Ada sebuah lagu hymne yang menarik kata-katanya. Lagu itu berjudul "The Love of God". Lagu ini terdiri dari 3 bait, yang menarik adalah bait ke-3 nya yang saya mau utarakan disini.
Jika lautan luas jadi tinta
Bentangan langit kertasnya
rumput dan pohon dijadikan pena
Tiap orang adalah penulisnya
maka,
Lautan akan kering
Langit takkan mampu menampung
Rumput dan pena habis hilang
Takkan dapat melukiskan kasih Allah yang agung
Kata-kata dari lagu ini amat mengagumkan. Sungguh tepat apa yang dituliskan pada bait tersebut. Ternyata kata-kata ini ditulis pada sebuah dinding Rumah sakit jiwa di Amerika. Tulisan tersebut diketemukan setelah orang tersebut meninggal dan selesai dimakamkan. Menurut cerita, orang tersebut sudah sadar jiwanya ketika menjelang ajal hidupnya dan dia bersyukur atas anugerah Tuhan dalam hidup sebelum dia meninggal.
Memang banyak pertanyaan dalam kehidupan. Mengapa seakan-akan Tuhan membiarkan kejahatan berlangsung, mengapa orang berbuat yang baik dan benar mengalami kesusahan malah lebih enak orang yang tidak setia kepadaNya? Tapi, saya percaya itu semua dalam rencana Tuhan yang indah. Kita hanya perlu mengerti dan berserah kepadaNya dan memikirkan apa rencana Tuhan dalam kehidupan kita. Kasih Tuhan begitu luar biasa. Dia mau mati di salib sebagai pengganti kita yang harusnya dihukum, tapi jika kita percaya akan Dia, sungguh kita sudah diselamatkan.
Hah, hanya dengan peercaya saja? Mudah benar! Iya, justru percaya saja itu yang susah! kita lebih suka mengandalakan apa yang kita perbuat, tidak bergantung semata-mata kepada anugerahNya. Sduahkan kita merasakan kasihNya? salah satu bentuk besar kasihNya, bahwa Dia berjanji untuk menyertai kita dalam suka dan duka. Immanuel, Allah yang beserta kita, Jika Dia bersama kita, apalagi yang kita takutkan? Pertanyaan sekarang adalah : Apakah kita berada di Pihak Allah, atau kita lebih suka akan keinginan dosa, lebih mementingkan diri sendiri daripada Dia, ingin menjadi Allah dalam kehidupan kita sendiri?
Dalam dewasa ini, saya belajar kasih Tuhan amat melimpah dalam kehidupan saya. Saya punya banyak hal yang tak bisa dibeli dengan materi : Teman-teman, keluarga, pengetahaun, rasa ingin rindu bersama Tuhan, dan lain-lain. Hal ini membuat saya makin menyadarai akan Kasih Tuhan begitu luar biasa.
Sudahkah anda merasakan kasihNya?
Jika lautan luas jadi tinta
Bentangan langit kertasnya
rumput dan pohon dijadikan pena
Tiap orang adalah penulisnya
maka,
Lautan akan kering
Langit takkan mampu menampung
Rumput dan pena habis hilang
Takkan dapat melukiskan kasih Allah yang agung
Kata-kata dari lagu ini amat mengagumkan. Sungguh tepat apa yang dituliskan pada bait tersebut. Ternyata kata-kata ini ditulis pada sebuah dinding Rumah sakit jiwa di Amerika. Tulisan tersebut diketemukan setelah orang tersebut meninggal dan selesai dimakamkan. Menurut cerita, orang tersebut sudah sadar jiwanya ketika menjelang ajal hidupnya dan dia bersyukur atas anugerah Tuhan dalam hidup sebelum dia meninggal.
Memang banyak pertanyaan dalam kehidupan. Mengapa seakan-akan Tuhan membiarkan kejahatan berlangsung, mengapa orang berbuat yang baik dan benar mengalami kesusahan malah lebih enak orang yang tidak setia kepadaNya? Tapi, saya percaya itu semua dalam rencana Tuhan yang indah. Kita hanya perlu mengerti dan berserah kepadaNya dan memikirkan apa rencana Tuhan dalam kehidupan kita. Kasih Tuhan begitu luar biasa. Dia mau mati di salib sebagai pengganti kita yang harusnya dihukum, tapi jika kita percaya akan Dia, sungguh kita sudah diselamatkan.
Hah, hanya dengan peercaya saja? Mudah benar! Iya, justru percaya saja itu yang susah! kita lebih suka mengandalakan apa yang kita perbuat, tidak bergantung semata-mata kepada anugerahNya. Sduahkan kita merasakan kasihNya? salah satu bentuk besar kasihNya, bahwa Dia berjanji untuk menyertai kita dalam suka dan duka. Immanuel, Allah yang beserta kita, Jika Dia bersama kita, apalagi yang kita takutkan? Pertanyaan sekarang adalah : Apakah kita berada di Pihak Allah, atau kita lebih suka akan keinginan dosa, lebih mementingkan diri sendiri daripada Dia, ingin menjadi Allah dalam kehidupan kita sendiri?
Dalam dewasa ini, saya belajar kasih Tuhan amat melimpah dalam kehidupan saya. Saya punya banyak hal yang tak bisa dibeli dengan materi : Teman-teman, keluarga, pengetahaun, rasa ingin rindu bersama Tuhan, dan lain-lain. Hal ini membuat saya makin menyadarai akan Kasih Tuhan begitu luar biasa.
IF YOU WANT TO FEEL RICH, COUNT THE THINGS THAT MONEY CAN'T BUY
Sudahkah anda merasakan kasihNya?
Langganan:
Postingan (Atom)