Jose Mourinho
Ketika saya mendengar dan merenungkan perkataannya, saya rasa kalau diaplikasikan dalam kehidupan rohani sangat amat tepat.
"People who only know about God, know nothing about Him"
34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat
orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka. 35 dan seorang dari
mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:36 "Guru,
hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" 37 Jawab Yesus
kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan
itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Matius 22:34-39
Orang Farisi, seperti kita tahu, adalah orang yang sangat taat dalam melakukan ibadah. Tapi, dalam perjalanannya, mereka suka menambahkan segala sesuatu mengenai Firman, sehingga membuat orang benar- benar menjauh dari Tuhan. Mereka lebih mementingkan Firman daripada orang-orang disekelilingnya. Salah satu contoh peraturan yang absurd adalah dimana jika pada hari sabat, ada orang yang sakit, maka tidak boleh dilakukan penyembuhan. Tapi, lucunya jika binatang mereka jatuh terperosok kelubang,maka mereka boleh menolong. Benar-benar menggelikan.
Pada ayat-ayat diatas, Tuhan Yesus dicobai oleh orang farisi, mana yang terutama dalam 10 Firman Tuhan musa. Tuhan Yesus menjawab dengan. amat tepat dan menyatakan bahwa mengasihi Allah adalah sama dengan mengasihi manusia (ayat 39). Jadi dalam mengasihi Allah tidak bisa melupakan manusia disekitar.
Orang yang mengasihi Allah harusnya dapat tercermin dalam dia mengasihi manusia. Jika kita bilang punya kerohanian yang bagus, baca alkitab tiap hari, rajin berdoa, itu harus tercermin bagaimana juga dengan hubungan kita dengan sesama. Dengan punya hubungan yang intim dengan pencipta kita, itu jg harus terrefleksi dalam kehidupan kita dengan sesama.. Doesn't make any sense jika kita mengenal Tuhan, tapi mulut kita masih menggosip, menjelekkan orang, memutarbalikkan fakta, dan lain-lain. Ini juga berlaku untuk kebalikkannya juga
Saya rasa ini yang tidak mudah. Kita lebih mudah mengatakan punya hubungan yang baik dengan Tuhan daripada hubungan yang baik dengan sesama. Mengapa? Karena semua orang dapat menilai tindak-tanduk kita. Anda bisa bilang setia memberikan perpuluhan, tapi teman anda yang membutuhkan anda biarkan. Anda bisa bilang setia pelayanan di gereja, tapi anda tidak punya waktu untuk orang tua dan keluarga. Doesn't make any sense isn't it?
3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah
Allah demi adat istiadat nenek moyangmu? 4 Sebab Allah berfirman:
Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau
ibunya pasti dihukum mati.5 Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata
kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat
digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada
Allah,6 orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya.
Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat
istiadatmu sendiri.7 Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya
tentang kamu:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal
hatinya jauh dari pada-Ku.9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku,
sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
(Matius 15: 3-9)
Tapi, kita adalah manusia berdosa. Memang tidak mudah untuk
melakukannya, tapi kita diajarkan untuk dapat rendah hati, bergantung
pada anugrah Tuhan saja. Kiranya Tuhan memberikan hikmat bijaksana dalam
melakukannya. Amin!