Selasa, 06 Juli 2010
Kunjungan Ke Gereja Kristus Taman Kota 2-3 Juli 2010 SIL
Tulisan diblogku kali ini amat spesial karena ini hasil tulisan dari teman sayan yang berasal dari GK ketapang. Beruntung kami dapat berjumpa dalam Sekolah Injil Libran Sekloah Minggu GKTK. Kalau mau lihat foto-foto, Anda bisa langsung lihat fotonya di Facebook saya Nah ini tulisannya. Selamat menikmati.
Untuk pertama kalinya saya menjejakkan kaki di Gereja Kristus Taman Kota. Dengan berbekal informasi dari Sdri. Heny mengenai lokasi gereja, dan bantuan tukang ojek lokal, saya tidak begitu kesulitan untuk menemukan gedung gereja tsb. Sekedar info dr Sdri. Sandra via Facebook, Sekolah Injil Liburan di Gereja Kristus Taman Kota (yang akan disebut kemudian menjadi 'GKTK') akan dimulai pukul 8 pagi. Karena kebetulan saya tidak ada kegiatan pada hari tsb, dan juga dengan tujuan untuk mempererat 'tali silaturahmi' antar sinode, maka saya putuskan untuk berangkat ke GKTK pagi itu.
Sesampainya disana, suasana masih agak sepi, terlihat bbrp aktivis yang masih latihan lagu2 yang akan dibawakan pada saat puji2an nanti. Sempat agak sdikit bingung juga, karena satu-satunya 'contact person' saya kesana yaitu Sdri. Sandra belum tiba ditempat. Unutunglah, ada bbrp rekan yang sudah saya kenal sebelumnya, yang sedang latihan (Chan Huang aka Ahong, Danie, dan bbrp orang wanita, yg salah satunya kemudian yang saya tau bernama Indri) setelah bersalam-salaman dengan mereka, menyampaikan maksud dan tujuan saya datang kesana, sambil menunggu acara dimulai, saya mulai mencoba 'mengakrabkan' diri dengan anak-anak disana. dan alhasil, saya dianggap 'galah' yang biasa digunakan untuk panjat pinang....hehehehehe..(dipanjatin sama abel... :P)
waktu menunjukkan hampir pukul 8, saya naik ke ruang ibadah. Terlihat Dani dan seseorang pria aktivis lain (yg kemudian saya ketahui bernama Oky) sedang menyiapkan sarpras untuk ibadah pembuka (siapin mic, check sound, dlsb). FYI, saya paling 'gatel' dan gak betah kalo melihat hal seperti itu, gak dibantuin, ato cm diliatin begitu aja, spontan saya langsung turut bersama Danie dan Oky membantu menyiapkan Sarpras untuk ibadah. Sebenarnya saya baru 'ngeh' kemudian bahwa saya ini hanyalah seorang 'tamu' yang 'tidak berhak' apa-apa di 'rumah' orang..tapi sudah terlanjur. Saya berpikir akan lebih menjaga sikap.
Ibadah pun dimulai, anak2 duduk di depan, dan saya mengambil duduk agak ke belakang. (sadar akan 'status' saya di GKTK, walopun ada tujuannya duduk agak kebelakang, yaitu nyari colokan listrik bwt ngecharge HP...hehehehe)
Pujian Pembukaan pun selesai, dilanjutkan dengan bagi kelas (kelas kecil dan kelas besar) untuk Firman Tuhan. Sambil menunggu, saya berbincang2 dengan siapa saja yang nganggur...yah sekedar sharing kecil2an...
Sehabis Firman Tuhan, dibagikan snack untuk anak SM... kembali saya "lupa status" dan secara spontan membantu menggiring anak2 untuk berbaris dan membantu membagikan snack. Akan tetapi, karena saya tidak mendapatkan teguran ato sejenisnya, yah saya pikir tidak apa-apa.
Acara kemudian dilanjutkan dengan menggambar dan mewarnai. Nothing special. sambil mendiskusikan acara selanjutnya yaitu Bible Quiz, dengan Hendri dan Dicky, ada kendala yang saya temui bahwa, tebak lagu akan menggunakan instrument gitar. Sepengetahuan saya, apalagi bagi anak2, akan sangat sulit sekali untuk menebak lagu apabila hanya menggunakan iringan gitar, karena gitar sifatnya rhythm, dan untuk tebak lagu, diperlukan melody yang cukup kuat. Saya mengusulkan kepada Dicky dan Hendri untuk menggunakan piano, mereka setuju tapi ragu, apakah diperbolehkan ato tidak. Akhirnya setelah mendapat approval dari Sdri. Sandra, disetujui bahwa tebak lagu menggunakan instrument piano.
Ternyata, lomba mewarnai selesai lebih awal dari estimasi. Akhirnya banyak anak2 yang menganggur sambil menunggu acara selanjutnya. Sambil mengisi waktu dan menunggu yang belum selesai, akhirnya atas inisiatif, Sdri. Sandra membuat bbrp permainan untuk mereka, dan untuk mengisi 'kegaringan' makan saya bantu mengiringi permainan tersebut dengan musik.
Setelah acara menggambar dan mewarnai selesai, dilanjutkan dengan Bible Quiz. anak2 dibagi dalam 4 kelompok. Disini lah baru terlihat pintarnya, polosnya, lucu nya anak2 pada saat menjawab pertanyaan.
Setelah siang, semua lomba pun selesai, dan diumumkan juara2 nya. Saat pembagian hadiah, cukup terkejut saya, ketika diberi kesempatan untuk menyerahkan hadiah tsb kepada pemenang. terkejut, karena spt yg saya bilang, saya hanyalah seorang 'tamu' yang tidak berhak apa-apa, tapi bersyukur sekali diberi ksempatan sperti itu. (anyway, fotonya mana yah ?? :P)
Setelah pengumuman juara selesai, dilanjutkan dengan briefing untuk acara di Ragunan keesokan harinya. Dan kembali bersyukur, saya diberi kesempatan lagi untuk "menenangkan" anak2 dan membantu Sdri. Indri memberikan briefing untuk esok harinya (padahal saya gak tau samaa skali acaranya spt apa, cm sekedar memberikan tambahan2 info yg sekiranya berguna)
Setelah selesai briefing, lagi2 saya diberi kesempatan oleh Sdri. Indri untuk memimpin doa tutup. Setelah memimpin doa tutup, anak2 pun bubar, sebagian diantar oleh guru dan aktivis...
DAY 2
Sabtu, 3 Juli 2010
==================
Sesuai dengan yang sudah direncanakan, acara SIL hari ketiga akan dilangsungkan di Kebun Binatang Ragunan, JakSel,
dan sesuai yang dibicarakan pada briefing kemarin, bahwa mobil saya akan ikut membawa bbrp orang dan barang keperluan disana, maka dr itu saya datang lebih pagi (walaupun masih terlambat juga sih.. ) Terlihat bbrp aktivis sudah stand by disana (Indri, Ahong, Ci Lyd, Hendri, Ruth, Deva, Rachel *3 orang terakhir dateng belakangan.. :P*). Kesibukan terlihat di meja registrasi ulang, karena (biasalah) masalah pembayaran dan bbrp hal lain.
Setelah memasukkan barang2 yang akan dibawa ke Ragunan ke dalam mobil saya, ada 1 aktivis (yg kemudian saya ketahui dan kenal bernama 'Joko') yang ternyata ikut dalam mobil saya. Puji Tuhan ! saya dapet kenalan fotografer !hehhehehehe.... tanpa ba bi bu, langsung spontan bisa akrab layaknya sudah lama bertemu...(maklumlah kalo uda ketemu sesama profesi..hehehehe)
Ternyata, keberangkatan yang semula dijadwalkan pukul 07.30, ternyata harus mundur sekitar 15-20 menit dikarenakan peserta yang mungkin datangnya agak terlambat. Maka dari itu, saya, ci Lyd dan Ahong dengan cepat supaya mengefektifkan waktu, langsung merapikan mereka yang akan ikut dan memasukan mereka ke dalam bus agar lebih efisien dan tidak menganggurkan mereka di gereja. Setelah para peserta masuk kedalam bus, kami para aktivis dan panitia berdoa bersama terlebih dahulu, lalu kemudian masuk ke kendaraan masing2 menuju Kebun Binatang Ragunan, JakSel.
Perjalanan ke Kebun Binatang Ragunan cukup memakan waktu, sebenarnya ada 2 alternatif yaitu lewat tol DalKot dan lewat Jalan Panjang... tapi menurut info GPS (GPS berjalan, alias Bang Joko... ) lebih cepat lewat jalur Arteri daripada lewat tol.. Yasuda, saya percaya akan omongan dia. Dan kebetulan rombongan ci Monita juga lewat jalur yang sama. Akan tetapi, kondisi Jakarta berkata lain, kemacetan terjadi sudah dari kedoya.
Alhasil, kami baru sampai di Kebun Binatang Ragunan sekitar pukul 9 kurang. Rombongan bis sudah sampai terlebih dahulu. Sesampainya disana, sudah ada team advanced yang memang sudah terlebih dahulu tiba disana. Setelah menghitung jumlah peserta, kami masuk dan mencari tempat yang sudah disiapkan untuk ibadah terlebih dahulu, cukup jauh dari pintu masuk awal. Didalam perjalanan menuju tempat ibadah itulah, saya berkenalan dgn salah sso aktivis yang juga dosen di LSPR (salam kenal, Bu Fiona...) Setelah menemukan tempatnya, sudah ada Sdri. sandra dan Danie yang menunggu disana. Ternyata memang cukup ramai disana, dalam radius kurang dari 50m, ada 1 rombongan gereja lagi yang mengadakan ibadah disana. Setelah anak-anak duduk di alas yang disiapkan dan bersiap mengikuti ibadah, Sdri. Sandra menghampiri saya dan menyuruh saya untuk memasukkan mobil ke dalam area Kebun Binatang dengan izin khusus, untuk mengantarkan konsumsi sampai kedalam. Akhirnya saya ditemani oleh Joko dan Ruth kembali ke parkiran (balik lagi deh..) dan memasukkan kendaraan...
Cukup susah mencari jalan masuk mobil dan menuju ke arah tempat kami ibadah, karena memang jalannya berputar dan tidak ada denah yang jelas (bahkan sign board didalam area pun tidak bisa diandalkan). Alhasil, kami butuh waktu sekitar 15-20menit, ditambah lagi harus menunggu iring2an pawai binatang yang lewat.
sesampai disana, setelah 'bongkar muat' akhirnya mobil diparkir di parkiran sekretariat Kebun Binatang. Setelah ibadah selesai, dilanjutkan dengan permainan yang dipimpin oleh Sdri. Indri. Games yang lumayan menarik. Memindahkan air dengan spons... :) lagi2, saya dipercayakan untuk memegang satu kelompok. banyak kejadian lucu yang terjadi pada saat games, seru-seruan, tingkah para peserta (sekaligus orang dewasanya juga... :P) akhirnya, final pun dilangsungkan dan sang juara pun didapat...yaitu kelompok 3 ! (kelompok saya ...heheehehe)
Games kedua masih sama dengan hari sebelumnya, yaitu mencari kata di alkitab, namun kali ini, agak berbeda karena yang menjawab harus mencari benda yang dimaksud dari lingkungan sekitar. Lumayan membutuhkan konsentrasi, kecepatan dan kecekatan.
Setelah cukup berlelah menguras tenaga di games (bukan cape maennya, tapi lebih cape ketawa sana sini... ) akhirnya tiba saat makan siang. Setelah para peserta didalam pengawasan panitia pergi ke toilet untuk cuci tangan dan setelah berkumpul kembali ke terpal, kami memulai makan siang. Cukup hening saat makan siang berlangsung, beberapa dari antara aktivis dan panitia harus membantu peserta untuk membukakan plastik makanan dlsb. Setelah selesai, rombongan mulai dipecah menjadi 4 kelompok untuk jalan-jalan di sekitar Kebun Binatang. Sambil kelompok dibagikan, para aktivis pria membantu untuk merapikan terpal dan membereskan lokasi. Setelah kelompok dibagi, saya bersama Sdri. Sandra, Sdr. Jansen dan Sdri. Vonny membawa 1 rombongan. Diberi tenggang waktu sekitar hampir 2 jam, dan meeting point ditentukan di Pusat Primata Smutzer (maap kalo salah tulis.. :) )
Hmm... waktu yang tidak sebentar untuk menemani anak-anak keliling2, perasaan letih dan cape mulai berasa. (soalnya uda dari pagi, nyetir, bantu ngawasin... hampir gak duduk sama skali.. yah manusiawi lah kalo pegel..heheheh.. ditambah lagi harus keliling2 Ragunan nemenin mereka. humff...okey...hehehe)
alhasil setelah sedikit 'dipaksakan' dan dengan sisa tenaga yang ada, akhirnya saya menemani mereka. Yang jadi penyemangat saya adalah Sdr. Jansen bawa kamera SLR.. jadi yah itung2 bisa hunting foto2 bagus juga deh... jadi pake kameranya gantian.
Setelah cukup lama muter2, akhirnya ketemu juga pusat Primata yang dicari-cari. Setelah membayar tiket masuk, kamipun masuk, ternyata prosedurnya cukup ketat. Tas dan barang bawaan lainnya harus dititipkan kecuali dompet dan barang berharga. (antri lagi deh...)
Ternyata Pusat Primata tidak seperti yang dibayangkan. Ternyata di dalam tak sesejuk yg kami kira. Dan yang paling panas adalah di gua nya itu. Kadang gelap, panas dan kadang pengap juga. Tapi dari sana kita bisa melihat berbagai jenis primata dengan tingkah mereka.
Setelah kurang lebih 30-40 menit kami berada di dalam, akhirnya kami keluar dari rangkaian jalur gua tersebut. Setelah saya dan Jansen (cm kami berdua yang berani) minum dari air yang disediakan, dan cukup menyegarkan bagi kami yg sudah sdikit dehidrasi. Santai sejenak, sambil cari tempat untuk duduk-duduk dan foto-foto. :)
Ternyata diluar sana, terjadi sedikit masalah, bahwa rombongan yang lain agak bingung ttg masalah pembayaran tiket masuk, dan karena PIC nya (Sdri. Sandra-yang turut bersama rombongan saya) berada di dalam gua tersebut, maka tidak dapat dihubungi lantaran gak dapet sinyal. Setelah keluar dari goa, barulah masuk bbrp sms dan notif missed called. Karena mis-communication itulah bbrp rombongan akhirnya baru masuk setelah rombongan saya keluar. Sambil menunggu mereka masuk, akhirnya kami hanya bisa duduk2 di tangga, dan berisirahat.
Setelah kurang lebih 30menit, akhirnya semua rombongan sudah berkumpul kembali. Setelah melakukan bbrp kali foto bersama, dan dilanjutkan oleh doa tutup oleh ci Lyd, maka kamipun meninggalkan Pusat Primata.
Karena di dalam pusat Primata tidak diperbolehkan untuk makan dan minum, sesampainya kami diluar, beberapa diantara kami (peserta maupun panitia) langsung menyerbu penjual makanan dan minuman yang ada di sekitar pintu keluar. Cukup membuat jam pulang kami semakin tertunda. Alhasil, setelah diputuskan siapa yang stay untuk menunggu mereka dan supaya mengefisienkan waktu, beberapa rombongan yang sudah siap terlebih dahulu masuk ke dalam bus. Again, cukup jauh juga untuk mencari pintu keluar dari Area Kebun Binatang (+/- 800m-1KM) kami harus berjalan kaki lagi untuk menuju pintu keluar.
Setelah sampai pintu keluar, semua peserta dan panitia di absen ulang, dan ternyata... masih ada peserta dan pembimbing yang tidak ada pada saat terakhir diabsen. Kami mencoba untuk menghubungi via telp, tetapi tidak berhasil. Ini disebabkan karena kami pecah rombongan saat keluar dari Pusat Primata, naah..orang2 yang stay itulah yang tidak menyatu dalam rombongan kami. Tunggu punya tunggu, tidak datang juga, ditambah lagi cuaca sudah mulai mendung dan angin sudah mulai berhembus agak kencang. kami sepakat bahwa rombongan yang sudah ada dimasukkan terlebih dahulu ke dalam bus. Saya dan Sdri. Sandra lah yang akan menelusuri balik jalan kami menuju pintu keluar dan berharap menemukan orang2 yang belum terkumpul sambil terus kami berusaha untuk mengkontak mereka via telp.
Ternyata ohh ternyata....
rombongan yang kami pikir hilang, gak taunya sudah keluar dan sampai terlebih dahulu di bus. Dan naasnya, gak ada satu orang pun yang mengabari kami berdua ! akhirnya kami berdua keluar dari situ dengan mobil saya. Skali lagi, sangat sulit untuk menemukan pintu keluar disana ! bahkan sign board yang ada pun tidak dapat kami andalkan. ckup lama kami berputar-putar dan akhirnya bisa keluar juga. Kendala terjadi lagi, kami tidak keluar di tempat yang sama dengan rombongan bus dan mobil gereja. Harus tunggu2an lagi. (banyak kejadian kecil yang lucu2 disni, dan biarlah itu menjadi memory bagi yang ngerasain aja ... iyah gak san,Joko, Deva, Danie, Hendri...)
Perjalanan pulang ditemani dengan guyuran hujan yang amat deras. Ditambah pula, kami pulang melewati rute yang 'luar biasa'. Dari Ragunan kami masuk tol TERUSS... (dan bener2 terus...) sampe ke Alam Sutera, Tangerang... (intinya NYASAR..!)
Setelah berkutat di jalanan selama bbrp jam, akhirnya rombongan mobil gereja memutuskan untuk 'singgah' di Mall Puri indah untuk mengisi kebutuhan Jasmani (cari makanan... :P)dan rombongan saya memutuskan untuk langsung kembali ke gereja, lantaran saya juga harus mengejar ketempat lain. Namun untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, Kondisi di Jakarta jauuh diluar dugaan. Jakarta mati kutu ! banjir dimana-mana ! bahkan di gereja pun listrik sudah dipadamkan ketika rombongan saya tiba di gereja.
Setelah rombongan kami sampai di gereja, skali lagi Sdri.Sandra menawarkan untuk bergabung dengan mereka di Puri, skedar cari makan. Tak punya pilihan, makanan gak ada, listrik gak ada, akhirnya kamipun menyusul mereka ke Puri Indah. Dan saya dengan sangat terpaksa membatalkan pertemuan saya dgn client, karena situasi sudah gak memungkinkan untuk keluar ke Daan Mogot.
Setelah bertemu dengan mereka di Puri Indah, dan kami makan (walaupun akhirnya harus pisah resto karena full-seat). Setelah selesai makan, saya pun berpamitan dengan rombongan GKTK dan berniat kembali pulang. Alhasil setelah mencoba keluar dari Taman Kota... gak sampe 1 jam, saya kembali lagi, hehehehe... Karena memang sudah sangat tidak memungkinkan untuk pulang. Kondisi Jalan Daat Mogot sampai depan Indosiar itu MATI KUTU !
Akhirnya setelah dibantu oleh panduan oleh Sdri. Sandra via sms, saya kembali ke GKTK dan akhirnya tanpa punya pilihan saya ikut NoBar Argentina Vs Jerman di World Cup. :)
Setelah selesai, akhirnya saya dipandu oleh Sdr. Danie untuk diantar sampai ke pintu tol Puri Indah dan akhirnya saya pulang ke Rumah sso saudara di Green Garden.
===TAMAT===
Langganan:
Postingan (Atom)