Selasa, 07 Oktober 2008

AMAZING GRACE




Amazing grace

How sweet the sound

That saved a Wretch like me

I'm once was lost but now am found

Was blind but now I see



Dalam masa liburan, saya melakukan banyak kegitan yang menyenangkan. Salah satunya ialah menonton DVD yang sudah dibeli tapi belum ditonton. Yup, sesuai dengan judul, Amazing Grace menceritakan tentang William Wilberforce (1759-1833). Wilberforce yang masih muda dibimbing oleh bibinya, Hannah dengan semangat injil yang disemangati oleh penginjil besar Inggris, George Whitefield. Dia adalah anak yang pintar dan mencapai master di Cambridge dan menjadi anggota parlemen nggris pada usia 21 tahun dan berkarya selama 45 tahun di sana. Dia mempunyai teman yang bernama William Pitt yang akan menjadi perdana menteri Inggris dan bersama-sama mendukung pembebasan perbudakan. Dan, dia diasuh pendeta John Newton yang tentu saja menciptakan lagu sesuai dengan judul film. Lagu yang menceritakan tentang pertobatan seorang kapten kapal perbudakan.

Akhirnya dengan perjuangan yang melelahkan, Wilberforce meloloskan " Slave Trade Act" tahun 1807. Kalau kita baca secara lanjut di Wiki, dia juga punya banyak peran dalam mendirikan sekolah amal, memperkenalkan kekristenan ke India, meletakkan dasar Church Mission Society, kelompok pencinta binantang, dan penghapusan hukuman mati dengan cara pembakaran. Dan akhirnya pada tahun 1933, 3 hari sebelum kematiannya, terbentuklah "Slavery Abolition Act". Saya pikir undang-undang ini juga menjadi letak dasar bagi pembebasan budak di Amerika yang dipelopori oleh Abraham Lincoln. Wilberforce dimakamkan di Westminster abbey, tempat makam bagi orang-orang berpengaruh di Inggris, bersebelahan dengan teman seperjuangannya, William Pitt. Dia juga punya keturunan yang memberikan banyak sumbangsih bagi Iggris dan dunia.

Letak kekuatan film ini adalah mengajarkan bahwa orang kristen bisa menjadi alat Tuhan tanpa harus menjadi pendeta atau penginjil. Ini yang disebut mandat budaya. Kekristenan bukan sekedar keanggotaan gereja, atau pengakuan akan doktrin yang lurus sesuai tatagereja atau pengakuan telah lahir-baru, tetapi kekristenan yang hidup yang mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri seperti yang digambarkan secara jelas dalam perjuangan John Newton dan terutama William Wilberforce yang dengan baik sekali diperankan oleh kedua pemain dalam film ini. Sekalipun mendapat dorongan dari teman-temannya agar melakukan revolusi, William Wilberforce memilih jalan kasih Tuhan melalui jalan damai yaitu perdebatan politik, dan Ia berhasil! Kesan kuat yang digambarkan dalam kehidupan William Wilberforce yang diketengahkan dalam film ini adalah bagaimana seorang politikus bisa berkarya bagi Tuhan melalui dunia profesi yang digelutinya. Ini digambarkan dengan gamblang dalam film ini. Willliam Pitt, perdana menteri Inggeris termuda yang diangkat pada umur 24 tahun berkata kepada William Wilberforce yang ingin menjadi pendeta: “Will you use your beautiful voice to praise the Lord or change the world?” yang dijawab dengan tepat oleh tokoh lain dalam film itu: “We suggest you can do both.”. Wiberforce punya suara yang bagus!

Kekristenan di zaman ini sudah agak menyimpang. Lebih banyak orang kristen mau hidup enak, tanpa mau susah dalam mempertahankan imannya. Ibaratnya hanya ikan mati yang ikut arus. Perjuangan Wilberforce bukanlah perjuangan yang gampang. Yang menentang juga banyak orang kristen yang menginginkan perbudakan, mereka juga punya dasar dari kisah anak Nuh, bahwa orang kulit putih akan menguasai kulit hitam.Tetapi Tuhan memang luar biasa. Dia selalu menolong orang-orang yang setia padanya. Wilberforce hanya salah satu contoh.Sekarang pilihan ada di tangan kita. Apakah kita tetap setia? Apakah kita hanya ikut arus Zaman? Sudahkah yang terbaik kita lakukan?



Tidak ada komentar: