Saya termasuk orang yang jarang sakit. Mungkin karena terbiasa berolahraga dari kecil, biasa minimal seminggu sekali main sepakbola bersama kawan-kawan. Tapi, jika mulai sakit itu bisa berlarut-larut, bahkan yang kecil bisa sungguh amat menganggu. misalkan, yang terjadi dalam 2 minggu belakangan ini. Saya sakit pilek dan flu. Nah biasa baig orang sakit ini kecil dan mudah sembuh, tapi kalau bagiku sekali kena bisa merambat kemana-mana. Bisa dari flu biasa, berubah hidung tersumbat, sakit kepala, batuk yang tak berdahak, bahkan yang paling sebel hilangnya daya penciuman.
Ketika sakit, saya kembali merasakan berkat dari Tuhan. Saya sering menyadari ketika dalam keadaan sehat saja suka mengeluh, tapi ketika sakit yang terakhir ini, saya diingatkan untuk kembali bersyukur. Pasalnya, karena hidung saya tersumbat sehingga kalau makan merasa sangat hambar, tidak dapat mencium rasa yang ada. Saya punya teman di gereja bernama Eddy. Dia sejak kecil mengalami kesulitan mencium bau-bau yang simple misal bau parfum, indomie, dan lain lain. Tapi bau duren dan kopi masih dapat tercium karena baunya yang amat mencolok. Ketika saya sakit, saya teringat akan Eddy, ah betapa saya harusnya bersyukur atas apa yang Tuhan beri. Mungkin bagi orang lain sepele, tapi bagi saya yang suka makan, kehilangan penciuman seperti kehilangan gairah makan dan itu amat menyakitkan..
Kita sebagai manusia seringkali tidak menyadari bahwa kalau kita bisa sampai hari ini, itu semua karena pemberian Tuhan. Sudah sepatutnya kita mengucap syukur kepada Dia, Sang pemberi segala sesuatu. Tidak ada satupun yang harus kita banggakan. Udara disekitar kita, kepintaran kita, keluarga dan teman-teman kita, bahkan berkat-berkat jasmani yang lain, kita harus mengakui itu semua pemberian Tuhan.
Ada satu cerita ketika seorang bermimpi tentang pergi ke surga. Disana dia disambut oleh seorang malaikat yang mengantar dia berkeliling surga. Didalamnya terdapat banyak ruangan-ruangan. Ruangan pertama ternyata ada banyak malaikat sedang sibuk menerima panggilan-panggilan, ternyata didepan ruangan tersebut ada tulisan "Ruang penerimaan Permintaan doa". Ternyata mereka sibuk sekali mendengar permintaa-permintaan dari manusia mengenai berbagai masalah. Mereka pun terus berjalan, akhirnya tiba diruangan ke-2, didepannya tertulis " Ruang pengiriman jawaban doa". Dia pun melihat kedalamnya, ternyata banyak sekali malaikat sedang membungkus jawaban dari ruangan pertama. Mereka disuruh oleh Tuhan Yesus untuk mengirimkan jawaban atas doa tersebut. Lalu tibalah mereka di ruangan berikutnya, ternyata disitu tidak ada kesibukan yang amat berarti, bahkan ironisnya hanya ada satu malaikat yang duduk menunggu di depan sebuah alat yang mirip dengan telepon. ternyata ruangan itu adalah "Ruang Penerimaan jawaban atas doa". Dia pun bertanya malaikat tersebut,
" wah, ruangan-ruangan sebelumnya kok amat ramai. Mengapa di ruangan ini amat sepi?"
"Ya, itulah manusia! Banyak mereka doanya sudah terjawab, baik itu jawaban iya,tidak, atau tunggu, tetapi respon mereka amatlah sedikit. Sungguh amat mereka jarang bersyukur bahkan ketika jawaban mereka langsung terjawab tidak begitu berapa lama. Bahkan seringkali mereka bukan bersyukur, malah mereka mengeluh, padahal itu adalah jawaban terbaik dari pimpinan kami, Tuhan Yesus."
Lalu orang tersebut terjaga dari mimpinya dia pun menangais karena dia merasa amat dikasihi oleh Yesus, tapi amat jarang dia mengucapkan syukur. Dia pun diingatkan kembali melalui mimpi tersebut.
Biarlah kita boleh mengucap syukur kepada Dia, karena yang Dia terlalu baik bagi kita. Mungkin ketika kita sedang mengalami susah, sedih, segala hal tidak berjalan sesuai dengan rencana kita, atau mungkin kita lagi dalam posisi sehat, berbahagia, biarlah kita boleh tetap bersyukur, karena rencana Tuhan jauh lebih baik dari Rencana terbaik kita dan juga jawaban dia lebih dari Jawaban yang ada dari pihak kita. Ingatlah Yesus sudah melakukan terbaik ketika Dia mau mati bagi kita semua bahkan Dia tidak pernah meninggalkan kita dalam kondisi apapun jika kita sungguh hidup setia kepadaNya . Amin..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar