Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku
Mazmur 23:1
Mazmur 23:1
Walau ayat ini hanya satu baris, tapi banyak sekali kalau digali. Mungkin kalau dikhotbahkan bisa berminggu-minggu takkan selesai. Jadi ingat dulu ketika terasa berat dan khawatir memikirkan suatu masalah, saya jalan-jalan dihalaman rumah saya. Waktu itu siang hari, tepat di atas tembok rumah hinggaplah 2 burung gereja yang imut. Mereka bersuka sambil ciap-ciap ria. Pada saat itu, Tuhan sepertinya mengingatkan saya tentang Firman-Nya. Tuhan yang memelihara burung, burung itu tidak pernah berpikir apa yang harus dihadapi, tapi hanya bersukacita. Mereka hanya mencari makan untuk hari demi hari.
Kekhawatiran kadangkala membuat hidup kita tidak produktif. Apalagi bulan ini banyak kesempatan yang Tuhan berikan, saya lewatkan begitu saja. Mungkin karena ketakutan dan juga rasa khawatir. Tuhan adalah gembala. Apa sih kerjaan gembala? Gembala menjaga binatangnya supaya tetap tenang dan mendapatkan yang terbaik. Domba tak perlu khawatir akan marabahaya yang akan terjadi, karena gembala yang akan berada di depan. Hanya menikmati! Wow, alangkah indahnya! Masalahnya adalah apakah kita mau dipimpin oleh sang Gembala? Atau kita seperti domba yang mau jalan sendiri?
Takkan kekurangan aku, apalagi ini? Yup, sungguh benar! Jika kita hidup dipimpin Dia, takkan kekurangan kita, karena Dia tahu apa yang kita butuhkan ( baca : Bukan yang kita inginkan). Kadangkala kita sebagai manusia tidak pernah merasa puas. Makanya, itu yang membuat hidup kita semakin kurang dan takkan pernah lebih.
Jadi ingat, ketika saya kecil, saya sangat suka maen game. Saya selalu minta papa saya dibelikan kaset nintendo, tapi tidak selalu dikabulkan. Pernah papa saya janji mau membelikan Super nintendo kalau saya naik kelas, tapi ternyata dibohongin. Wah, saya langsung nangis dan ngamuk-ngamuk sehabis pulang sekolah. Terpaksa deh papa saya ngajakin ke glodok untuk beli konsol tersebut. Tapi sekarang....? Wah, bisa sampai mabuk! Uang ada untuk beli konsol terbaru , tiap hari lewat glodok dan Mangdu ( dulu kalau kecil ke glodok, buset senang abis, karena pulang pasti beli game baru) , membuat saya berpikir. Tuhan kau sungguh baik! Kau yang membuat saya berpuas. Mungkin dulu saya mengeluh mengapa kok tidak terpenuhi semua keinginan, tapi Tuhan yang memuaskan dengan cara-Nya. Sungguh takkan kekurangan kita.
Jadi mengapa Anda khawatir akan hidup? Tuhan yang mempunyai rencana indah atas hidup jika kita hidup berkenan pada-Nya. Amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar